MENJADI DIRI SENDIRI

Apa arti kalimat  “Menjadi diri sendiri”?

Jika kamu berfikir untuk menjadi diri sendiri adalah bertindak sesuai dengan apa yang kamu pikirkan tanpa menghiraukan pikiran orang lain, maka hal itu menjadi kurang tepat. Karena dengan demikian kamu hanya menjadi seorang yang egois. Menjadi diri sendiri bukanlah sekedar menerima diri sendiri saat ini sebagai  penonjolan diri atau mementingkan diri sendiri.

Diri kita pada saat ini pada mulanya adalah copy dari orang yang kita kenal ataupun yang kita pelajari. Bagai mana  kita bertindak, kita berpikir pada awalnya kita mencontoh dari orang lain disekitar kita yang menjadi awal pembentukan diri. semakin kita belajar dan memahami, maka menjadi diri sendiri akan menambah besarnya rasa hormat kita kepada orang lain. Misal, jika seseorang mudah tersinggung, maka dia akan bersikap tidak membuat orang lain tersinggung. Hal ini merupakan pembinaaan diri setelah orang mengetahui siapa dirinya.

Menjadi diri sendiriberarti berhenti berpura-pura menjadi orang lain, tidak takut tidak dapat memenuhi harapan orang lain. Bukan berarti tidak memperdulikan pikiran orang lain. Pastilah peduli, namun kamu yang mengendalikan (mengarahkan) kehidupan diri sendiri. Kamu sendiri yang mengatasi rasa ketakutan itu dari pilihan-pilihan yang ada. Yang paling utama adalah ketulusan, dapat menerima sisi baik dan buruk diri sendiri.

Ada beberapa yang perlu diperhatikan untuk menjadi diri sendiri:

  • Berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain

Standar ideal kadang membuat kita lupa sosok diri kita yang sesungguhnya. Banyak dari kita terus mengejar standar-standar itu hingga kita terus merasa tidak puas dengan keadaan kita yang sesungguhnya. Kita terus dimanjakan oleh fantasi menjadi orang lain. Banyakorang terus menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain untuk melihat apakah mereka lebih pintar, lebih langsing, ahli, kharismatik, bijaksana, cantik  dan sebagainya.

Kita perlu menghentikan kebiasaan-kebiasaan seperti itu, bila ingin menjadi diri sendiri. Ingatlah hanya satu dirimu yang unik yang lebih sempurna dibandingkan menjadi orang lain yang hebat sekalipun.

  • Jangan memandang diri terlalu serius

Kamu menumpahkan minuman pada acara pertemuan penting, atau teman-teman mengolok-olok  karena kamu kalah pada pertandingan, atau bosmu mengejek ditempat kerja karena kesalahan yang kamu buat, apa yang kamu rasakan? Memalukan, bahkan berhari-hari pun rasa malu tidak akan hilang dalam diri. Setiap kali kamu mengingatkan rasanya ingin hilang ditelan bumi.

Kita memandang diri kita terlalu serius. Apa yang kita lakukan sehari-hari bukanlah hal paling penting, namun kita sering bereaksi secara emosional terhadap kesalahan-kesalahan kecil yang kita buat. Kamu hanya perlu sedikit menertawakan kekonyolan yang sudah dibuat dengan demikian akan membantumu lebih menerima diri sendiri. Menertawakan diri sendiri juga membantu kita merasa lebih kuat memegang kendali dengan demikian kita mengakui kesalahan tanpa menyalahkan orang lain atas kesalahan yang kita perbuat.

  • Memberi izin kepada diri sendiri untuk gagal

Kegagalan yang pernah kita alami membuat kita putus asa, setiap kali  mengingatkannya membuat menjadi stres. Jika kita tidak pernah memasukan kata gagal dalam kamus pribadi, akibatnya akan terus menyalahkan diri sendiri.

Berhentilah menyalahkan diri sendiri, dengan demikian memberikan kesempatan buat diri untuk berkembang. Rasa bersalah akan membuat pikiran menjadi sempit dan semakin susah untukmu menemukan apa yang terbaik.

  • Bergembiralah dengan siapa dirimu
  • Belajar untuk menyukai dirimu sendiri

Tinggalkan komentar